KH Syahrir Abror

Sandal Jadi
Kelapa Gading
 
MENGGALI  keunikan di tanah suci, memang tak pernah habis. Keajaiban Tuhan tersebut terus bermunculan, seperti sumber air zam-zam yang tak pernah asat.
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Abror Cibeber Kota Cilegon, KH Abror,  menyaksikan sendiri kemahabesaran Tuhan tersebut.  Dua kali menunaikan ibadah haji, penceramah kondang asal kota baja ini mengalami peristiwa yang sulit dilupakannya hingga saat ini.
Pada haji pertama tahun 2003, Ketua Satkar Ulama Provinsi Banten ini dikejutkan dengan kejadian yang sulit dipercaya. Konon, sandalnya yang disimpan di dalam tas, tiba-tiba berubah menjadi dua biji kelapa gading. Ke dua butir kelapa tersebut sedang tumbuh tunas. Kejadian di Mekah itu baru diketahui, ketika ia akan menggunakan sandal itu untuk wudlu.
“Ini benar-benar terjadi. Bukan hanya saya yang heran, tapi seluruh jemaah yang menyaksikan kejadian itu pada melongo. Subhanallah. Ini bukti kebesaran Allah,” kata penceramah yang dikenal kocak ini.
Setelah menjadi tontonan jemaah lain, KH  Abror menghadiahkan dua butir kelapa yang sedang bertunas itu kepada penduduk Mekah. Terang saja penerima kelapa tersebut gembira bukan kepalang. Mereka juga menyebutnya sebagai hadiah ajaib dari Indonesia. Warga Mekah tersebut berjanji akan menanam dan merawat bibit kelapa itu sampai tumbuh besar dan menghasilkan buah.

Sarung

Keajaiban lain disaksikannya ketika menunaikan ibadah haji kedua, yakni tahun 2005. “Waktu masih di Madinah, saya selalu mengenakan sarung kalau salat di Masjid Nabawi,” urai KH. Abror.
Selang beberapa waktu, sarung yang sering digunakan untuk salat itu hilang di Raudloh. Ketika itu, KH. Abror baru saja menunaikan salat di dekat makam Rasulullah Saw tersebut.
Namun kemudian, beberapa peristiwa aneh muncul. Sejumlah orang berwajah Arab meminta KH Abror agar mau menerima hadiah sajadah dari mereka. Padahal, pengasuh puluhan anak yatim itu mengaku tidak kenal dengan orang-orang berjubah yang baik hati tersebut.
Karena tidak enak, KH. Abror bersedia menerima hadiah tersebut. “Sedikitnya ada tujuh orang yang menawari saya sajadah. Mereka datang tiba-tiba dan menghilang tiba-tiba juga,” ungkapnya.  
KH Abror yakin, dua peristiwa yang dialaminya ketika di Mekah dan Madinah tersebut sebagai rahasia Allah Swt yang sulit diungkap maknanya. “Mudah-mudahan dua peristiwa itu pertanda yang baik. Saya yakin, ada rahasia Allah di balik kejadian tersebut,” katanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Qori Nasional Pertama dari Banten

Ponpes Alquraniyyah Kesultanan Banten

KH. Ahmad Maimun Alie, Lc, MA